Asal Mula Kehidupan
I.
PENDAHULUAN
Awal mulanya dunia ini hanya sebatas planet yang kosong dan
lama kelamaan dunia ini penuh dengan makhluk – makhluk yang menempati bumi ini
dan mulailah terjadi kehidupan di dunia ini. Sejarah kehidupan dibumi
dapat diungkap melalui fosil. Fosil telah menjadi bukti yang paling kuat
untuk menjelaskan tentang kejadian makroevolusi. Makroevolusi merupakan
perubahan dalam skala besar diatas tingkatan spesies yang berlangsung
dalam jangka waktu yang sangat lama. Kebanyakan fosil ditemukan tertanam
dalam batuan sediment. Melalui prose alami yang panjang, sediment-sedimen
dapat tersusun secara berlapis-lapis membentuk strata (tingkatan). Setiap
lapisan strata, disebut catatan fosil berguna bagi ilmuwan untuk
menjelaskan sejarah kehidupan dibumi. Studi kasus yang mempelajari catatan
fosil disebut paleontology. Bumi kita dahulu terbentuk dalam keadaan
hangat dan pijar yang secara perlahan – lahan bumi mengadakan kondensasi atau
lebih dingin sehingga pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi.
Bagian yang berbentuk cair membentuk samudera atau hidrosfer, sedangkan bagian
yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat disebut litosfer. Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk
hidup melangsungkan kehidupannya disebut biosfer. Dalam kehidupan makhluk hidup
tersebut, terbentuk suatu sistem hubungan antara makhluk hidup dengan materi
dan energi yang mengelilinginya.
Ciri – ciri sebuah benda hidup atau makhluk hidup ialah :
1. Melakukan pertukaran zat atau
metabolisme, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
2. Tumbuh atau bertambah besar
karena pertambahan dari dalam dan bergerak.
3. Melakukan reproduksi atau
berkembangbiak.
4. Memiliki irabilitas atau
kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.
5. Memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap
lingkungan.
Secara perlahan-lahan bumi mengadakan
kondensasi atau menjadi lebih dingin sehingga pada suatu saat terbentuklah
kerak atau kulit bumi. Yang berbentuk cair membentuk samudra atau hidrosfer,
yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat disebut litosfer.
Pada saat ini kulit bumi tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup yang
beraneka ragam. Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup itu kita
sebut biosfer.
Banyak terdapat teori maupun
paham-paham yang dikemukakan oleh para ilmuan mengenai teori awal mula kehidupan di dunia. Namun semuanya belum dapat
memberikan jawaban yang pasti. Sebenarnya sudah sejak zaman Yunani Kuno manusia
berusaha memberikan jawaban terhadap awal mula kehidupan di muka bumi ini.
Namun, jawaban itu umumnya hanya berupa dongeng atau mitos belaka. Berikut ini
dikemukakan beberapa teori-teori awal mula makhluk hidup di dunia, sebagai
bahan kajian kita untuk mengenal lebih jauh sejarah awal mula kehidupan di dunia.
Usia Bumi kurang lebih adalah 3000 juta
tahun , namun hadirnya kehidupan diatas bumi barulah sekitar 2000 tahun, dan
berwal dari mahluk yang sangat sederhana.
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil.
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil.
Kita mengenal beberapa hipotesis
tentang asal mula kehidupan. Perlu diketahui bahwa hipotesis yang dikemukakan
para ahli tidak terlepas dari cara penalaran seseorang dari zaman ke zaman,
oleh karena itu ada beberapa hipotesis yang agak kurang tepat kedengarannya.
Namun sebaliknya, ada beberapa hipotesis yang benar bila ditinjau dari segi
logika.
II.
TEORI
PEMBAHASAN
ð Macam-macam teori tentang asal-usul
adanya kehidupan di Bumi beserta pencetus teori
§ Teori keadaan tetap (Steady-state
theory)
Teori keadaan tetap didasari pada prinsip kosmologi sempurna.
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ada tanpa awal dan tetap ada tanpa
akhir. Hal tersebut didasari oleh kenyataan bahwa setiap galaksi memiliki
jumlah yang tetap sama meski ada pada kurun waktu yang berbeda. Dalam teori ini
tidak dikenal istilah penciptaan ataupun kiamat. Alam semesta ada dan akan
tetap ada. Teori asal usul alam semesta ini sebetulnya merupakan teori yang
paling jadul. Dan dikemukakan pada saat teknologi belum canggih seperti
sekarang ini. Sekarang, teori keadaan tetap sudah tidak lagi dipercayai oleh
kebanyakan orang kecuali mereka yang tidak beragama (atheis).
§ Teori dentuman besar (big-bang
theory)
Asal Usul Alam Semesta Hipotesis teori dentuman besar
(Big-Bang) dikemukakan pertama kali oleh George Lematitre. Teori ini
menyebutkan bahwa asal usul alam semesta dimulai dari sebuah primeval atom atau
atom yang sangat padat. Suatu saat karena terlalu padat dan memiliki energi
kalor yang tinggi, atom ini meledak hingga semua materinya terlempar ke seluruh
penjuru ruang hampa yang ada di sekitarnya. Sejak ledakan itu, semua partikel
ledakan atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi hingga
ribuan juta tahun. Dari ekspansi tersebut timbulah dua gaya yang saling
berlawanan yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis. Teori ini menyebutkan
bahwa suatu waktu, ekspansi tersebut pasti akan berhenti. Berarti secara umum
teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap karena mengenal penciptaan dan
kiamat.
§ Teori Nebular
Hipotesis teori nebular dikemukakan pertama kali oleh Laplace
pada tahun 1796. Teori ini menyebutkan bahwa tata surya terbentuk dari
kondensasi awan atau kabut gas yang sangat panas. Kondensasi itu membentuk
bagian-bagian terpisah yang terus berputar. Pada bagian tengah kondensat,
partikel memusat dan memampat sehingga terbentukklah matahari. Pada partikel
yang berada di sisi juga berputar dan membentuk planet-planet dan sisa
kondensat membentuk satelit, asteroid, meteor, dan lain sebagainya.
§ Teori Tidal atau Teori Pasang Surut
Hipotesis teori dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan
Harold Jeffreys di tahun 1919. Teori ini menyebutkan bahwa planet merupakan
hasil dari percikan bintang (matahari) yang disebut tidal. Planet-planet besar
terjadi karena adanya percikan besar antara 2 bintang besar yang saling
berdekatan. Peristiwa mendekatnya 2 bintang besar tentu sangat jarang sekali
terjadi, oleh karena itu selama ini percikan matahari tidak mampu membentuk
planet.
§ Teori Bintang Kembar
![]() |
| R. A. Lyttleton |
§ Teori Creatio Continua
Hipotesis teori creatio continua dikemukakan pertama kali
Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut teori ini semesta dari dahulu ada dan
tetap ada. Secara prinsip, teori ceatio continua hampir mirip dengan teori
keadaan tetap. Bedanya, pada teori ini disebutkan bahwa setiap saat ada
partikel alam semesta (baik berbentuk planet, satelit, dan lain sebagainya)
yang lenyap dan lahir.
ð Menjelaskan tentang teori abiogenesis dan
teori biogenesis.
TEORI ABIOGENESIS
Tokoh teori Abiogenesis adalah Aristoteles (384-322 SM). Dia
adalah seorang filosof dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori
Abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi
ini berasal dari benda mati.
![]() |
| Aristoteles |
Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan
apabila menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya.
Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau
demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
Bagaimana cara terbentuknya makhluk tersebut? Menurut
penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja atau
secara spontan. Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis ini disebut juga
paham generation spontaneae.
Jadi, kalau pengertian abiogenesis dan generation spontanea
kita gabungkan, mak pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang pertama
kali di bumi tersebut dari benda mati / tak hidup yang terkjadinya secara
spontan, misalnya :
a. ikan dan katak berasal dari
Lumpur.
b. Cacing berasal dari tanah, dan
c. Belatung berasal dari daging yang
membusuk.
Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman
Yunani Kuno (Ratusan Tahun Sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17.
Pada pertengahan abad ke-17, Antonie Van Leeuwenhoek
menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda
aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para
pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini
seolah-olah memperkuat pendapat mereka
![]() |
| Antonie Van Leeuwenhoek |
![]() |
| mikroskop |
TEORI BIOGENESIS
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua
orang membenarkan paham abiogenesis. Orang -orang yang ragu terhadap kebenaran
paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah
tentang awal mula kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan
Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan Lazzaro
Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822-1895).
Beredasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham Abiogenesis
/ generation spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Disamping teori Abiogenesis dan Biogenesis, masih ada lagi
beberapa teori tentang awal mulakehidupan yang dikembangkan pleh beberapa
Ilmuwan, diantaranya adalah sebagai berikut
a. Teori kreasi khas, yang menyatakan bahwa kehidupan
diciptakan oleh zat supranatural (Ghaib) pada saat yang istimewa.
b. Teori Kosmozoan, yang menyatakan bahwa kehidupan yang ada
di planet ini berasal dari mana saja.
c. Teori Evolusi Kimia, yang menyatakan bahwa kehidupan
didunia ini muncul berdasarkan hukum Fisika Kimia.
d. Teori Keadaan Mantap, menyatakan
bahwa kehidupan tidak berasal usul.
ð Berbagai macam percobaan yang
dilakukan para ilmuwan pencetus teori asal mula kehidupan dibumi:
a) Percobaan Francesco Redi (1626-1697)
![]() |
| Francesco Redi |
Untuk
menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan
percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga
toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut:
• Stoples I : diisi dengan sekerat daging, ditutup
rapat-rapat.
• Stoples II : diisi dengan sekerat daging, dan dibiarkan
tetap terbuka.
• Stoples III : disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap
terbuka.
Selanjutnya
ketiga stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah beberapa
hari, keadaan daging dalam ketiga stoples tersebut diamati. Dan hasilnya
sebagai berikut:
•
Stoples I : daging tidak busuk dan pada daging ini tidak ditemukan jentik /
larva atau belatung lalat.
•
Stoples II : daging tampak membusuk dan didalamnya ditemukan banyak larva atau
belatung lalat.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Francesco redi
menyimpulkan bahwa larva atau belatung yang terdapat dalam daging busuk di
stoples II dan III bukan terbentuk dari daging yang membusuk, tetapi berasal
dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika lalat tersebut hinggap
disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat keadaan pada stoples II,
yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya ditemukan lebih banyak
belatung, tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung relative sedikit.
![]() |
| Percobaan Francesco Redi |
b) Percobaan Lazzaro Spallanzani (
1729-1799)
![]() |
| Lazarro Spallanzani |
Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu
atau air rebusan daging dan dua buah labu. Adapun percoban yang yang dilakukan
Spallanzani selengkapnya adalah sebagai berikut:
§ Labu I : diisi air 70 cc air kaldu,
kemudian dipanaskan 15°C selama beberapa menit dan dibiarkan tetap terbuka.
§ Labu II : diisi 70 cc air kaldu,
ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada daerah pertemuan antara gabus
dengan mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat benar. Selanjutnya, labu
dipanaskan.selanjutnay, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin keduanya
diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang.
Setelah lebih kurang satu minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air
kaldu pada kedua labu tersebut.
Hasil percobaannya adalah sebagai
berikut:
• Labu I : air kaldu mengalami perubahan, yaitu airnya
menjadi bertambah keruh dan baunya menjadi tidak enak. Setelah diteliti
ternyata air kaldu pada labu I ini banyak mengandung mikroba.
• Labu II : air kaldu labu ini tidak mengalami perubahan, artinya tetap
jernih seperti semula, baunya juga tetap serta tidak mengandung mikroba.
Tetapi, apabila labu ini dibiarkan terbuka lebih lama lagi, ternyata juga
banyak mengandung mikroba, airnya berubah menjadi lebih keruh serta baunya
tidak enak (busuk).
Berdasarkan hasil
percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada
didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi
berasal dari kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi
mikroba darimudara ke dalam air kaldu tersebut.
Pendukung paham
Abiogenesis menyatakan keberatan terhadap hasil eksperimen Lazzaro Spallanzani
tersebut. Menurut mereka untuk terbentuknya mikroba (makhluk hidup) dalam air
kaldu diperlukan udara. Dengan pengaruh udara tersebut terjadilah generation
spontanea.
c) Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)
![]() |
| Louis Pasteur |
1) Langkah I : labu disi 70 cc air
kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah antara gabus dengan
mulut labu diolesi dengan paraffin cair. Setelah itu pada gabus tersebut
dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau
disterilkan.
2) Langkah II : selanjutnya labu
didinginkan dan diletakkan ditempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan
air kaldu diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan tidak
mengandung mikroorganisme.
3) Langkah III : labu yang air kaldu
didalamnya tetap jernih dimiringkan sampai air kaldu didalamnya mengalir
kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu diletakkan
kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Kemudian keadaan air kaldu diamati
lagi. Ternyata air kaldu didalam labu meanjadi busuk dan banyak mengandung
mikroorganisme.
Melaui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh
mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat
lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher
angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa
akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher.
Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan
diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air
kaldu pada labu tadi.
Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat
berhubungan dengan ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara
akan mati pada saat pemanasan air kaldu.
Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai kepern\mukan
pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah
kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak),
mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga, setelah labu dibiarkan
beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh, karena adanya pembusukan oleh
mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran paham
Abiogenesis atau generation spontanea, yangmenyatakan bahwa makhluk hidup
berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.
d) Percobaan Miller Urey
Ilmuwan yang menyatakan teori tersebut adalah Harold Urey.
Urey menyatakan bahwa pada periode tertentu, atmosfer bumi mengan-dung molekul
metana (CH 4), amonia (NH 4), air (H2O), dan karbon dioksida(CO2).
Karena pengaruh dari energi petir dan sinar kosmis, zat-zat
tadi bereaksi. Hasil reaksi tersebut menghasilkan suatu zat hidup yang diduga
virus. Zat hidup tersebut berkembang selama jutaan tahun membentuk makhluk
hidup. Teori yang dikemukakannya tersebut, kemudian dikenal dengan teori Urey .
Untuk membuktikan teori ini, Stanley Miller melakukan sebuah
percobaan. Peralatan yang dirancang Miller, yakni ruang bunga api diisi dengan
campuran gas meniru atmosfer purba, sementara botol kaca kecil diisi dengan air
murni seperti sup purba. Miller membuat kilat buatan dengan bunga api listrik
di antara dua elektroda dalam atmosfer buatan tersebut. Ia juga memanaskan air
laut tiruannya. Percobaan ini berlangsung selama seminggu dan dapat
menghasilkan beragam senyawa organik.
Di alam nyata, reaksi kimia ini akan berjalan selama jutaan
tahun sehingga dapat membentuk hasil yang lebih kompleks. Pada titik tertentu
dari proses yang panjang ini, senyawa kimia dapat terbentuk dengan sendirinya.
Jika pada proses membentuk diri ini terkadang terdapat kesalahan, senyawa kimia
ini dapat menyesuaikan diri dan berevolusi melalui proses seleksi kimiawi.
Jadi, kehidupan tidak terbentuk secara tiba-tiba melainkan timbul secara bertahap
dari senyawa tidak hidup.
III.
ANALISIS
Teori abiogenesis
adalah teori yang menyatakan bahwa asal mula kehidupan berasal dari benda mati.
Sedangkan teori biogenesis menyatakan bahwa asal mula kehidupan berasal dari
benda yang hidup sebelumnya.
Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur
tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru
tentang awal mula makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu
menyatakan :
a. omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari
telur.
b. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk
hidup, dan
c. Omne vivum ex vivo – setiap makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup sebelumnya.
Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu
berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk pipa.
Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sehingga kaldu mengalir melalui
pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan
busuknya kaldu.
Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil
menumbangkan paham Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus
mengukuhkan paham Biogenesis, belum berarti bahwa masalah bagaimana
terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab.
Teori-teori tentang asal mula kehidupan di bumi yang
dicetuskan oleh para tokoh ahli banyak membahasa tentang keadaan dari awal
terbentuknya bumi sampai bumi terbentuk.
Membahas terbentuknya bumi dengan awal dari matahari dan benda-benda
langit lainnya. Tidak hanya bumi tapi membahas terbentuknya satelit dan
planet-planet lain yang mengelilingi matahari.
Percobaan-percobaan yang dilakukan para ahli memiliki
kekurangan. Kekurangan yang didapat berupa kebenaran akan percobaan tersebut. Karena
pada dasarnya mereka melakukan penelitian berdasarkan hipotesis yang mereka
dapat, bukan berasal dari apa yang benar-benar terjadi.
Asal mula kehidupan tidak terbentuk secara tiba-tiba
melainkan berkembang secara bertahap dari apa yang ada pertama kali di bumi.
IV.
DAFTAR
PUSTAKA






















Komentar
Posting Komentar