EVOLUSI
I.
Pendahuluan
Pernyataan
"evolusi merupakan sebuah teori dan sebuah fakta" merupakan
sebuah pernyataan yang sering terlihat pada pustaka-pustaka biologi. Pernyataan ini sering menimbulkan kerancuan.
Inti dari pernyataan ini adalah untuk membedakan dua pengertian evolusi. Yang
pertama adalah "fakta evolusi", yaitu fakta perubahan yang terpantau
pada sebuah populasi selama beberapa waktu. Sedangkan yang kedua adalah "teori
evolusi" (merujuk pada sintesis evolusi modern), yang merupakan penjelasan
ilmiah termutakhir mengenai bagaimana perubahan ini dapat terjadi.
Evolusi secara
sederhana didefinisikan sebagai perubahan pada sifat-sifat atau frekuensi gen
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Walaupun
demikian, definisi "evolusi" juga sering kali ditambahkan dengan
klaim-klaim berikut ini:
1. Perbedaan
pada komposisi sifat-sifat antara populasi-polulasi yang terisolasi selama
beberapa generasi dapat mengakibatkan munculnya spesies baru.
2. Semua
organisme yang hidup sekarang merupakan keturunan dari nenek moyang yang sama.
Menurut
Douglas Futuyma, 'evolusi biologis dapatlah merupakan proses yang kecil
maupun substansial; ia melibatkan segala sesuatu dari perubahan yang kecil pada
proporsi alel yang berbeda dalam suatu populasi sampai dengan perubahan terus
menerus yang berujung pada organisme proto seperti siput, lebah, jerapah, dan
dandelion.'
Istilah
"evolusi", utamanya ketika dirujuk sebagai sebuah "teori",
juga umumnya digunakan secara meluas untuk melibatkan proses seleksi alam dan hanyutan
genetika.
II.
Pembahasan
Evolusi :
Pemahaman teori dan bukti evolusi
Ada dua macam evolusi, yaitu evolusi
progressif dan evolusi regressif. Evolusi progressif merupakan proses evolusi
yang menuju kemungkinan dapat bertahan hidup sehingga menghasilkan spesies
baru. Evolusi regressif merupakan evolusi menuju kemungkinan mengalami
kepunahan.
Teori
Darwin dan Lamarck
Charles
Darwin dianggap sebagai pencetus teori
evolusi sekalipun telah banyak ahli sebelum Darwin yang mengemukakan gagasannya
mengenai evolusi, antara lain Anaximander, Empeclodes, Erasmus Darwin, Count de
Buffon, dan Lamarck. Hal itu disebabkan karena dalam mengemukakan pendapatnya
Darwin menyertakan bukti dan alasan yang dapat diterima di dunia ilmiah.
Teori
evolusi menurut Jean Baptiste de Lamarck
Menurut Lamarck,
bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya
karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup
selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah
sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian
tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang
(rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai
dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan.
Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda
dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan.
Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke
generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup
yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut
dikenal dengan ‘use and disuse’. Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
Teori evolusi menurut Charles Darwin
Charles
Darwin adalah
seorang naturalis berkebangsaan Inggris. Ia menyatakan bahwa evolusi
berlangsung karena adanya proses seleksi alam (natural selection). Yang
dimaksud seleksi alam adalah: proses pemilihan yang dilakukan oleh alam
terhadap variasi makhluk hidup di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki
variasi sesuai dengan lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedang yang tidak
sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup inilah yang selanjutnya akan
mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya.
Sebagai pembanding dengan teori
Lamarck, panjang leher jerapah dapat dijelaskan dengan teori Darwin sebagai
berikut. Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher, ada yang berleher
pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan,
lingkunganpun berubah dan, berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah berleher
pendek tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga
tidak bisa bertahan hidup. Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap dapat
memperoleh makanan dari daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan hidup.
Karena mampu bertahan hidup maka jerapah tersebut mampu berbiak dan mewariskan
sifat adaptif yaitu leher panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya semua
jerapah sekarang berleher panjang.
Teori yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh
hal-hal berikut:
1. Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos
(Galapagos = kura-kura raksasa). Di tempat ini Darwin menemukan berbagai macam
bentuk paruh burung Finch. Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan
jenis makanannya.
2. Pendapat Charles Lyell
dalam bukunya “Principles of Geology“
yang menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami perubahan.
Menurut Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup.
3. Pendapat Thomas Robert Malthus
dalam bukunya “An Essay on the Principle of Population” yang
menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada
kenaikan produksi pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu
persaingan untuk kelangsungan hidup.
Berdasarkan tiga hal tersebut
akhirnya Darwin menulis bukunya “On
the Origin of Species by Means of Natural Selection” yang berisi dua hal pokok:
· spesies yang ada sekarang ini
berasal dari spesies yang hidup di masa lampau, dan
· evolusi terjadi melalui proses
seleksi alam
Contoh-contoh konsep yang mendukung teori Darwin
1. Percobaan August Weismann
Untuk membuktikan
apakah lingkungan menyebabkan perubahan sifat yang menurun (teori Lamarck)
Weismann melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus, lalu mereka
dikawinkan. Ternyata anak tikus yang lahir tetap berekor panjang. Lalu anak
tikus tersebut dipotong lagi ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata keturunan
selanjutnya tetap berekor panjang. Langkah itu dilakukan sampai dengan 21
generasi dan keturunan yang lahir ternyata tetap berekor panjang. Dari apa yang
dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan bahwa perubahan sel tubuh karena
pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya. Evolusi
adalah proses yang menyangkut seleksi alam terhadap faktor genetika. Individu
yang memiliki variasi genetik yang sesuai dengan lingkungan yang akan lestari
dan memiliki kesempatan mewariskan gen yang adaptif pada generasi berikut.
2.
Kupu-kupu Biston
betularia
Sekitar
tahun 1850 yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris, kupu
Biston berwarna cerah lebih banyak daripada yang berwarna gelap. Tetapi setelah
berlangsungnya revolusi industri, ternyata kupu yang berwarna gelap lebih
banyak daripada yang berwarna cerah. Hal ini dimungkinkan karena sebelum revolusi
industri pohon di habitatnya masih bersih, sehingga kupu berwarna cerah lebih
adaptif, akibatnya sulit untuk dilihat predator. Ketika berlangsung revolusi
industri dan sesudahnya, pohon dan daun habitat kupu tersebut tertutup oleh
jelaga. Ini berakibat kupu berwarna gelap lebih adaptif sehingga sulit dilihat
predator.
3.
Seleksi
alam berdasarkan resistensi
Evolusi dan adaptasi tidak selamanya
membutuhkan waktu yang relatif lama. Bakteri yang resisten terhadap penicillin
misalnya, dapat terbentuk dengan cepat. Kejadiannya juga diterangkan berdasar
konsep seleksi alam. Dimana dalam suatu koloni bakteri, hanya sedikit bakteri
yang bertahan hidup ketika penicillin diberikan. Namun beberapa lama kemudian
koloni bakteri yang resisten terhadap penicillin menjadi banyak. Pada peristiwa
ini penicillin hanya merupakan faktor pengarah terhadap perkembangan populasi
bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
III. Analisis
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan
hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat
terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme
menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan
menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat
yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak
individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan
ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan
kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan
sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu
populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan
diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Evolusi merupakan fakta karena evolusi merupakan fakta dalam artian ia
mempunyai bukti-bukti yang sangat banyak. Sering kali, evolusi dikatakan
sebagai fakta dalam artian yang sama kita mengatakan perputaran bumi
mengelilingi matahari juga merupakan sebuah fakta. Berikut merupakan kutipan H.
J. Muller pada bukunya "One Hundred Years Without Darwin Are Enough".
IV. Daftar Pustaka






Komentar
Posting Komentar